
WARGA etnik Tionghoa bersembahyang di Wihara Dharma Bhakti, Glodok, pada hari pertama Tahun Baru Cina (Senin, 26/1). Wihara ini adalah yang terbesar dan tertua di Jakarta. Pertama kali dibangun oleh Kwee Hoen, seorang letnan Tionghoa pada tahun 1650 dengan nama Koan Im Teng. Pada masa Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier, tahun 1740, Wihara ini pernah dihancurkan total. Dibangun kembali pada 1755 oleh masyarakat setempat, dan oleh Kapiten Oeij Tjhie diberi nama baru "Kim Tek Ie" yang arti harafiahnya "Kebajikan Emas". Jaman orde baru, Wihara ini dialihnamakan menjadi Wihara Dharma Bhakti. Berdiri di tengah impitan pasar Petak Sembilan, dan di antara bangunan-bangunan modern, Wihara ini menjadi pusat perayaan Imlek di Jakarta. []